Review Giant Killing Semangat Berjuang Habis-habisan Melawan Tim Besar
Kontributor: Ronin95
Penyunting: Kikitondo
“Giant Killing, Mereka sang penantang eksistensi tim besar!”
Kalian tahu dalam pertandingan sepakbola ada istilah bola itu bundar? Artinya segala sesuatu hasil bisa terjadi di lapangan hijau. Apalagi ketika suatu tim yang tidak diunggulkan bisa membuat kejutan kepada tim besar. Inilah yang akan disajikan dari anime Giant Killing ini. Saya akan coba membahas tentang rangkuman anime ini disini.
Giant Killing adalah…
Istilah Giant Killing sangat akrab bagi pemain, pelatih hingga pecinta sepakbola. Giant Killing secara harafiah artinya pembunuh raksasa, dan secara istilah ini digunakan ketika tim kecil membunuh ‘raksasa’ tim yang secara objektif dipandang sebagai favorit peluang untuk memenangkan pertandingan, atau seluruh turnamen. Dalam perumpamaan lainnya seperti David dan Goliath, yang diunggulkan dianggap sebagai David sedangkan raksasa adalah Goliath.
Pada kompetisi akbar sekalipun cukup jelas kalau kita perhatikan di tiap musim pasti ada tim berperingkat lebih rendah yang mengalahkan lawan berperingkat lebih tinggi sangat dinantikan oleh para penggemar dan terbukti menjadi bentuk hiburan yang paling menggembirakan. Kekesalan tim underdog atau bukan unggulan menjadi pembunuh raksasa mengalahkan tim favorit di atas kertas adalah hal yang membuat kompetisi piala dan turnamen sistem gugur begitu istimewa.
Bisa dilihat contoh nyata nya saat Piala Dunia kali ini Arab Saudi bisa kalahkan Argentina, lalu Kosta Rika mampu kalahkan Jepang pertama kalinya dan terbaru Maroko bisa kalahkan Belgia yang juga diunggulkan.
Tentang anime Giant Killing
Anime ini rilis pada 4 April 2010 berdasarkan adaptasi manga dengan judul yang sama. Bahkan hebatnya lagi, manga Giant Killing garapan Masaya Tsunamoto ini meraih penghargaan Kodansha Manga Award kategori best general manga di tahun yang sama.
Giant Killing memiliki 26 episode tayang di stasiun tv NHK digarap oleh studio DEEN, dan pernah tayang di stasiun tv RTV di Indonesia pada Juni 2014. Anime ini menjadi salah satu pembeda dari genre olahraga dan spesifik lagi sepakbola karena tidak menampilkan jurus-jurus tertentu dan fokus pada kemampuan dan strategi sepakbola.
Tantangan dari seorang pelatih muda
East Tokyo United alias ETU merupakan tim yang bermain di liga profesional Jepang, dimana selalu meraih hasil negatif dengan sering menelan kekalahan demi kekalahan setiap pertandingan. Mengalami rentetan penampilan buruk selama beberapa tahun di liga sepak bola profesional Jepang, East Tokyo United (ETU) merekrut Takeshi Tatsumi sebagai manajer untuk mencoba mematahkan kutukan yang tampaknya telah menimpa tim.
Keputusan dari manajemen tim ETU ternyata tidak salah, sebab pengalaman berbicara saat setelah menghabiskan tiga tahun di Inggris, Tatsumi berhasil membawa tim amatir ke 32 tim teratas Piala FA. Banyak yang menganggapnya sebagai pilihan yang buruk dan memprotes keputusan ini. Mereka menyimpan dendam terhadap Takeshi karena menganggapnya sebagai pengkhianat karena meninggalkan ETU di puncak karirnya saat dia masih menjadi pemain sepak bola.
Tidak terpengaruh oleh mood negatif yang membayangi lapangan, Tatsumi tampaknya yakin bahwa dia mungkin bisa membawa kejayaan kembali ke timnya sekali lagi.
Dari segi sejarah klub ada hubungan antara Tatsumi dengan klub ini. East Tokyo United adalah klub sepak bola Jepang yang berlokasi di Tokyo Timur, Jepang dan berdiri pada tahun 1989, tim ini mendapatkan popularitas di awal tahun 90-an ketika mereka merekrut Takeshi Tatsumi dan kemudian menjadi pemain terkuat mereka dan menjadi salah satu klub yang terkuat di Jepang pada masanya.
Lalu, Tatsumi juga memegang rekor sebagai satu-satunya pemain ETU yang pernah masuk Tim Nasional Jepang dan berada di Piala Dunia 2002 dan 2006. Padahal, Tatsumi hanya sebentar bersama Timnas. Namun, tonggak konkret yang ingin dicapai Tatsumi sebagai pelatih beberapa tahun kemudian di ETU bikin pihak klub meragukan. Sebab Goto memulai musim dengan keyakinan bahwa ETU harus menang untuk bertahan hidup. Tatsumi sendiri hanya menyatakan bahwa dia bijak untuk membuat ETU kuat kembali dan menghapus pemikiran negatif para pemain nya.
Para tokoh penting di anime Giant Killing
Takeshi Tatsumi
Tokoh utama dari anime ini tidak lain adalah Tatsumi, sang legenda ETU yang mulai mengabdi sebagai pelatih ETU juga setelah kembali dari Inggris melatih klub FC Eastham selama satu musim. Rupanya, rekor terbaik nya adalah veteran Piala Dunia 2 kali, bermain di Piala 2002 di Jepang dan Korea Selatan dan pada tahun 2006 di Jerman untuk Jepang. Selama Piala Dunia 2006 dia mencetak satu-satunya gol di Piala Dunia melawan Brasil di Signal Iduna Park di Dortmund, Jerman, dan dia menjadi pahlawan. Posisinya saat itu sebagai penyerang dan sebagai gelandang kiri.
Dia bahkan selama di ETU adalah pemain bintang East Tokyo United selama 10 tahun hingga dia dikonfirmasi agennya untuk meninggalkan klub karena cedera. Dia direkrut oleh Goto beberapa tahun kemudian untuk melatih klub yang dia tinggalkan secara kontroversial. Tugas serius pertamanya sebagai pelatih adalah mengadakan uji coba cepat. Setelah dia menganalisis hasil lari cepat, dia memilih pemain yang waktu lari cepat antara lari pertama dan lari terakhir mereka memiliki perbedaan terkecil sebagai ciri khasnya.
Para pemain terkenal di ETU
Ada beberapa pemain yang memiliki peran penting dalam klub ETU ini. Kita mulai dari,
Posisi nya di tengah kiri dan Dia adalah pelari yang sangat cepat yang digunakan ETU untuk keuntungan mereka dengan membuatnya berada di belakang pemain lain tanpa mereka sadari.
Lalu ada Luigi Yoshida sang penyerang tengah tapi juga bisa di posisi depan dan sayap kanan. Dia juga berasal dari keturunan campuran Jepang dan Italia ini dikenal sebagai “Prince” di antara rekan tim ETU bukan tanpa alasan, tetapi juga karena kemampuannya yang cerdik dalam membuat permainan dan sikap narsistiknya. Dia juga disebut “Gino”, yang merupakan nama di jerseynya.
Selain itu juga, ada pemain lainnya seperti Shigeyuki Murakoshi. Murakoshi atau dipanggil Koshi adalah pemain berposisi Gelandang Bertahan dan Gelandang Tengah untuk East Tokyo United. Dia bergabung dengan ETU sebagai bakat yang menjanjikan dengan harapan bisa bermain dengan bintang ETU yaitu Tatsumi saat itu, tetapi mimpinya hancur ketika Tatsumi pergi ke Eropa pada musim berikutnya. Ia dikenal sebagai “Mr.ETU” di sepanjang alur cerita karena kesetiaan dan dedikasinya kepada klub, bahkan selama musim yang dihabiskannya saat terdegradasi di J2. Murakoshi juga dikenal bermain sebagai striker/penyerang juga kapten klub ETU.
Yuri Nagata
Yuri merupakan anak dari presiden klub ETU, Nagata. Jabatan dia adalah sebagai Public Relation Officer/Pegawai Hubungan Masyarakat untuk ETU. Rupanya dia adalah fans berat dari Tatsumi sejak lama
Pakka
Pakka merupakan maskot klub ETU, dan uniknya maskot ini diambil dari nama yokai Kappa yang dibalik namanya menjadi Pakka. Dialah sang pemilik jersey dengan nomor punggung 12 sebagai ciri khas.
Bagi saya Giant Killing ini…
Sebuah hasil pemikiran idealis dan realistis Masaya Tatsumoto dalam membuat alur cerita Giant Killing betapa peliknya sebuah klub yang berjuang untuk lolos dari kekalahan beruntun serta mengembalikan kejayaan klub seperti puluhan tahun lalu.
Ditambah juga penilaian klub terhadap reputasi seorang pelatih muda yang baru melatih satu klub amatir Inggris sebelum gabung ke ETU menjadi sebuah tantangan bagi seorang Tatsumi akan kecintaan juga kesetiaan kepada klub yang membesarkan karirnya dulu.
Saya cukup memberi skor 8.1/10 untuk anime ini. Jika penasaran dengan cerita anime ini, silahkan tonton anime ini dilayanan streaming Crunchyroll dan Bilibili. Sampai jumpa di bahasan berikutnya, dan salam olahraga!
Baca juga artikel review anime lawas saya seperti Street Fighter II Animate Movie
Sumber
Goal
Giant Killing Fandom Wiki
ANN