ReviewJdrama

Tokyo Love Story 2020, Me-remake Sebuah Klasik

Tokyo Love Story dalam dunia penggemar Jejepangan, masih merupakan benchmark walaupun 20 tahun telah lewat sejak pemutaran pertamanya di Indosiar pada tahun 1995. Bersama Sailor Moon dan Winspector, mereka adalah acara TV Jepang yang paling sering dijadikan obrolan saat itu. Kini, mendekati 30 tahun sejak seri TV legendaris tersebut diputar di Jepang, Tokyo Love Story 2020 telah diproduksi oleh Fuji TV yang akan menayangkan seri ini melalui saluran streaming milik mereka, FOD (Fuji TV on Demand).

The Manga

Tokyo Love Story aslinya merupakan sebuah manga yang dikarang oleh Fumi Saimon (Asunaru Hakusho) dan diserialisasikan melalui majalah Big Comic Spirits, milik penerbit Shogakukan. Dimulai di tahun 1988, pada saat serinya selesai di tahun 1990, terhitung 4 volume yang terkumpul untuk manga bergenre romance dan slice of life ini. Ceritanya sendiri berfokus di kehidupan tiga sahabat, Nagao Kanji, Mikami Kenichi, dan Sekiguchi Satomi, yang berasal dari Ehime. Berawal dengan kepindahan Kanji ke Tokyo, cerita di manga ini berfokus dalam hubungan cinta ketiga tokoh tersebut.

Tokyo Love Story Manga-01

Menambahkan faktor dalam ekuasi hubungan ketiganya, kehidupan Kanji di Tokyo juga diwarnai oleh keberadaan Akana Rika, seniornya di perusahaan tempat ia bekerja. Rika yang free spirited dan sedikit aneh, menjadi tertarik dengan Kanji sejak pertemuan pertama mereka. Sebagai orang ke-4 di tengah sebuah cinta segitiga, keberadaan Rika membuat kisah percintaan di manga ini menjadi sangat addictive untuk diikuti.

Tokyo Love Story Manga-02

Tokyo Love Story 1991

Pada tahun 1991, kepopuleran manga Tokyo Love Story berhasil menarik perhatian Fuji TV, yang akhirnya memproduseri produksi adaptasi dorama tersebut. Terdiri dari 11 episode yang diputar dari 7 Januari sampai dengan 18 Maret 1991, serta 1 episode special pada tahun 1993, dorama ini dibintangi oleh Oda Yuji (SUITS) sebagai Nagao Kanji, Suzuki Honami (News no Onna) sebagai Akana Rika, Eguchi Yosuke (Rurouni Kenshin) sebagai Mikami Kenichi, dan Arimori Narimi (Minami-kun no Koibito) sebagai Sekiguchi Satomi.

Tokyo Love Story 1991-01

Mengadaptasi inti cerita utama dari manganya, dengan mengurangi beberapa elemen, dorama di tahun 1991 ini masih dianggap sebagai salah satu contoh genre Trendy Dorama yang perfect. Dengan theme song ikonik “Totsuzen Love Story” yang dinyanyikan oleh Oda Kazumasa, adaptasi ini menunjukkan perbedaan di segi cerita dengan mengedepankan peran Rika sebagai main heroine, berbeda dari manganya yang dimana perannya mulai menonjol dimulai dari buku kedua. Bersamaan dengan itu, banyak bagian dari adaptasi ini yang merupakan original scene yang tidak ada di manga, namun begitu, hal tersebut memberikan keunikan sendiri bagi Tokyo Love Story 1991 dan menjadikannya sebuah dorama yang memorable.

Tokyo Love Story 2020, Me-remake Sebuah Klasik - Otaku Mobileague

Tokyo Love Story 2020

Lalu, untuk Spring Dorama 2020, Tokyo Love Story diadaptasi kembali dengan setting yang menyesuaikan masa kini. Diperankan oleh Ito Kentaro (Kyou Kara Ore Wa) sebagai Nagao Kanji, Ishibashi Shizuka (Ichigo no Uta) sebagai Akana Rika, Ishii Anna (GTO 2012) sebagai Sekiguchi Satomi, dan Kiyohara Sho (Shiyakusho) sebagai Mikami Kenichi, adaptasi kali ini selain bisa dilihat melalui FOD (Fuji TV on Demand), juga bisa diakses melalui Amazon Prime Video, dimana dua episode pertamanya sudah mulai ditayangkan pada tanggal 29 April 2020 kemarin.

Dari dua episode yang sudah ditayangkan, bisa terlihat bahwa Tokyo Love Story 2020 bukanlah karbon copy adaptasi 1991. Dari perbandingan yang terlihat setelah menonton ulang adaptasi dorama tersebut, terlihat sekali perbedaan yang paling menonjol dari adaptasi 2020 adalah tone cerita. Elemen-elemen cerita dewasa pada manganya, seperti marriage affair dan sex partner, yang sebelumnya tidak disentuh oleh adaptasi 1991, dalam versi kali ini akan menampilkannya dengan gamblang, menjadikan cerita adaptasi 2020 hampir 100% menyerupai apa yang ada di manganya.


Nod to the Original

Namun begitu, nod terhadap Tokyo Love Story 1991 juga masih ada di seri terbaru ini dengan penggambaran karakter beberapa tokohnya. Satu yang paling jelas adalah karakter Nagao Kanji di adaptasi kali ini lebih mendekati karakter di dorama 1991 yang diperankan Oda Yuji, menjadikan Kanji sebagai tipe pemalu yang kikuk, dibandingkan versi manganya yang masih memiliki keagresifan. Selain itu, penggambaran Mikami kali ini pun terasa masih mereferensi sifat dari adaptasi 1991 yang diperankan oleh Eguchi Yosuke, namun ada sebagian karakternya yang diambil langsung dari manganya.

Tokyo Love Story 2020-02

Untuk penggambaran kedua heroine di Tokyo Love Story 2020 ini, sangat terasa bahwa arahan yang diambil adalah mereferensi karakteristik mereka di manga. Ini terasa sekali di karakter Sekiguchi yang merupakan seorang yang sangat reserved, layaknya Yamato Nadeshiko di adaptasi 1991, kini terasa sebagai seseorang yang mempunyai pandangan kuat akan apa yang dipercayanya, mendekati karakteristiknya di manga. Dan untuk Rika sendiri, arahan yang diambil kali ini adalah menjauhkannya dari kesan lucu dan aneh seperti adaptasi 1991, walaupun juga tidak sepenuhnya mengadaptasi versi manganya. Dengan image seorang 21st century independent woman yang sedikit aneh, appeal yang dibawakan ke dalam versi ini akan terasa fresh dibandingkan karya-karya sebelumnya.

Tokyo Love Story 2020, Me-remake Sebuah Klasik - Otaku Mobileague

Last Impression

Dengan adanya penggabungan elemen-elemen terbaik dari original manga dan adaptasi pertamanya, banyak hal yang bisa diekspetasi untuk Tokyo Love Story 2020. Saya sendiri cukup impress bagaimana dorama ini terasa sangat modern dan sangat tidak terasa seperti dorama Jepang kebanyakan. Dimulai dari penggambaran karakteristik yang compeling seperti sudah dijabarkan di atas, lalu ke musik yang memberikan feel layaknya sebuah movie serta theme song “Tomoshibi” oleh Vaundy yang hip, sampai dengan visual tone yang dipadu dengan camera angle yang unik, Tokyo Love Story 2020 telah membuktikan bahwa dirinya sudah berpisah dari bayang-bayang Tokyo Love Story 1991 sejak scene pertamanya.

Final words. meremake suatu cerita yang sudah menjadi favorit banyak orang mungkin menjadi sebuah tantangan terbesar dalam menghasilkan karya yang bisa berdiri sendiri. Kadang banyak yang mencoba dan gagal di eksekusinya. Untuk Tokyo Love Story 2020 sendiri, dengan cerita yang lebih mendekati manganya dibanding versi adaptasi 1991, menurut saya pribadi akan menjadi suatu karya yang unik dan have it’s own lasting impression. Satu yang diharapkan hanyalah, semoga endingnya kali ini tidak segalau versi manga ataupun adaptasi 1991.

(Visited 3,564 times, 1 visits today)

Mahessa Fiermanda

Otaku Since 1980s. Freelance writer, designer, and teacher.