Penelitian Yuriika, Vtuber Sebagai Perantara Mengajar dalam Dunia Pendidikan
Menggunakan avatar VTuber yang diberi nama Yuriika, Mengadakan penelitian VTuber sebagai perantara penyampaian materi pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan, utamanya kepada anak-anak dan era pandemik seperti sekarang ini
Kontributor : NekodanID
Virtual Youtuber merupakan tempat orang-orang ingin melakukan aktivitas di dunia virtual. Selain dipakai untuk tujuan mencari penggemar, VTuber juga bisa berguna dalam hal keseharian orang-orang salah satunya untuk sarana pendidikan. Sebuah artikel yang ditulis dalam situs MoguraVR oleh salah satu mahasiswi yang berasal dari Universitas Chiba, Jepang bernama Yuriika berisikan tentang sebuah program berjudul “Revitaslisasi Masyarakat Lokal”.
Program ini dilaksanakan pada tanggal 3 Februari 2021 lalu yang berada di salah satu Sekolah dasar berdekatan dengan Universitas Chiba. Bekerja sama dengan salah satu perusahaan media internet Jepang bernama GREE Inc. Hal ini terus dilaksanakan sejak tahun 2013 untuk tujuan pemanfaatan pendidikan hiburan yang berpusat pada permainan dengan memberikan sebuah edukasi tentang mempromosikan suatu daerah setempat.
Proses Pembelajaran
12 Murid akan dikumpulkan mulai dari kelas 4-6 ke dalam satu ruangan dan di depan sudah ada sebuah layar LCD. Tak lama setelah memulai, siswa sekolah dasar berseru ke layar, “Yuritan!”. Kemudian, layar LCD tersebut menampilkan video dan muncul sesosok karakter bernama Yuritan dan menyapa para siswa yang hadir dan dalam kegiatan ini Yuritan berpartisipasi sebagai tamu virtual. Dalam video tersebut, karakter bernama Yuritan akan melakukan sebuah wawancara di kawasan perbelanjaan dengan mengunjungi setiap tempat seperti toko, restoran, dan kedai kopi.
Konsep Karakter Pada Vtuber Yang Dibuat
Karakter pada video tersebut seperti karakter Yuriitan dibuat dengan design yang senada dengan warna pada tempat yang dikunjungi dan tentunya desain VTuber yang muncul didesain sendiri oleh para mahasiswa Universitas Chiba. Menariknya adalah bagaimana para mahasiswa memainkan VTuber tersebut seperti mengatur suara pada karakter agar sesuai dengan penampilan karakter wanita, dan mereka berani menambahkan akting lucu dari setiap baris yang dirancang.
“Ini juga merupakan poin yang mengejutkan. Karena, pada saat saya mendapatkan ide itu, saya mengerti bahwa ekspresi wajah VTuber dan ekspresi wajah saya selaras, dan memiliki gambaran bahwa seorang VTuber perempuan harus berbicara dengan citra seperti itu, dan dengan vokalisasinya sendiri Ini karena itu perlu untuk mengambil setiap langkah ekspresi. Dengan kata lain, siswa mampu memahami setiap langkah dan berekspresi sebagai VTuber melalui pembelajaran selama ini.” Ujar Yuriika.
Terlebih lagi, tampaknya keberadaan “Yuritan” merupakan faktor utama dalam para siswa sekolah dasar disana menjadi sangat senang. Ketika Yuriitan memberikan pertanyaan seperti, “Apa ini?” Dan “Ayo lakukan XX,” para siswa menanggapinya dengan senang. Mungkin karena mereka tertarik pada VTuber “Yuritan” itu sendiri yang bukan seorang guru atau wali. Mereka juga berkata “Saya ingin mendengar ceritanya” dan “Saya ingin belajar lebih banyak”.
Diskusi Belajar Selama Kegiatan Berlangsung
Para siswa menikmati kegiatan tersebut namun, kejadian tak terduga terjadi. VTuber Yuritan memamerkan penampilan aslinya yaitu menampilkan wajah asli dari karakter Yuriitan di layar LCD. Hal ini dikarenakan banyaknya seruan seperti “Saya ingin melihat orang di Yuritan” dan “Saya ingin Anda menunjukkan wajah asli di akhir” datang dari sisi siswa. Sepertinya dia menanggapi permintaan tersebut.
Memang dalam dunia Vtuber, membocorkan identitas asli merupakan hal yang sangat dilarang. Namun dalam program yang Yuriika jalani di dunia pendidikan, hal ini ia lakukan untuk mengajarkan para siswa untuk belajar tentang perbedaan kesan antara tampilan nyata dan maya.
Tentu saja, ada kemungkinan bahwa beberapa siswa mungkin mengatakan mereka tidak ingin tahu, sehingga sulit untuk menilai apakah jawaban ini benar atau tidak. Namun jika setiap siswa dapat memikirkan dan mendiskusikan pro dan kontra tersebut, maka dapat dikatakan pembelajaran tersebut berhasil.
Kendala Dalam Proyek Tersebut
Dalam pembelajaran sejauh ini, dirinya menggunakan salah satu aplikasi Virtual bernama “REALITY”, Ia lalu melakukan sebuah wawancara di tempat pembelanjaan local tepatnya di Distrik Perbelanjaan Yurinoki secara langsung dan bertanya kepada orang-orang yang bekerja di restoran tentang pesona toko tersebut. Selain itu, ia tampil sebagai VTuber dalam video promosi kawasan perbelanjaan tersebut. Tentunya ada dukungan oleh para mahasiswa Universitas Chiba, namun hal tersebut bukan membuat beban dirinya menjadi ringan. Hal ini dikarenakan adanya kendala saat Murid-murid Sekolah dasar membuat karakter Vtuber mereka di kelas.
“Aplikasi virtual REALITY yang digunakan oleh siswa adalah jenis yang intuitif di antara alat VTuber karena memungkinkan Anda untuk memilih dan mendesain template seperti pakaian dan gaya rambut. Namun ketika ditangani oleh siswa SD yang belum memiliki pengetahuan VTuber, sangat sulit bagi mereka dalam merangkai karakter yang mereka inginkan.” Ujar Yuriika.
Selain itu, dirinya mengatakan bahwa sulit untuk mempelajari hal seperti apa yang pada akhirnya akan dibuat tanpa video atau gambar lengkap yang akan menjadi modal bagi mereka untuk mempelajari pelajaran terkait penelitian dan pembelajaran di kawasan perbelanjaan. Mungkin ada masalah yang sulit untuk memotivasi siswa terkait wawancara dengan pertokoan lokal yang dilakukan oleh siswa sekolah dasar sendiri. Oleh karena itulah dalam kasus seperti itu, diperlukan motivasi yang kuat bagi pembelajar untuk secara aktif “Mau Mencoba”.
Tanggapan Murid-Murid Setelah Kegiatan?
Setelah kegiatan usai. Yuriika bertanya kepada seorang siswa sekolah dasar yang ada disana mengenai hal yang mereka pelajari selama kegiatan tersebut. Siswa menjawab bahwa ia menikmati kegiatan tersebut seperti membuat Avatar Vtuber bersama teman-temannya sebagai sebuah tim. Lalu siswa tersebut ditanya apakah kedepannya ingin menjadi Vtuber juga? Siswa tersebut menjawab dia ingin mencobanya yang dilakukan Vtuber Yuriitan seperti berbicara dengan orang lain. Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa program yang dijalankan sangat berguna untuk para siswa.
“Menurut saya cakupan pelajaran online telah berkembang di masa depan. Saya ingin mengembangkan pelajaran yang memberi siswa berbagai misi dari VTuber dan memberi mereka kesempatan untuk berpikir dan menunjukkan motivasi untuk pemanfaatan masa depan.” Ujar Yuriika.
Kesimpulan, Apakah Vtuber Bisa Berperan Aktif Dalam Bidang Pendidikan?
Tentunya masih banyak kendala yang harus dihadapi untuk mengenalkan VTuber ke bidang pendidikan apalagi mereka yang ingin mengajari suatu hal ke Tempat public salah satunya Sekolah. Hal ini dikarenakan karena beberapa dari Sekolah belum memiliki Struktur yang mumpuni mengingat kendala teknologi yang ada. Dukungan untuk banyak orang sangat penting, dan juga perlu menyiapkan peralatan yang memadai.
Jika VTuber digunakan dalam bidang pendidikan setelah mengatasi masalah tersebut maka motivasi belajar siswa akan meningkat. Kini dengan adanya internet yang sudah dimiliki oleh semua orang tentunya bisa memiliki kesempatan untuk menjadi Vtuber di bidang pendidikan. Faktanya, beberapa Vtuber yang sudah memulai aktivitasnya di kanal Youtube memiliki konten belajar salah satunya ada Vtuber Jepang dari Nijisanji bernama Gundo Mirei.
Menurut Bapak Fujikawa, Dekan Fakultas Pendidikan, Universitas Chiba, program pelajaran terkait VTuber di masa mendatang akan dikembalikan ke basis nol dan kemudian dipertimbangkan bersama dengan perushaan GREE Corporation. “Menurut saya VTuber adalah perantara. Kali ini, kami telah membangun komunikasi yang kaya dengan menghubungkan tidak hanya guru dan siswa tetapi juga orang-orang di kawasan perbelanjaan setempat. Kami akan terus mengubah situasi sosial di masa depan.” Ujar Pak Fujikawa
Untuk menikmati artikel-artikel paling update tentang Vtuber baik di Indonesia maupun di mancanegara, Mobidachi sekalian bisa mengikuti Vtuber Corner kami di otaku.mobileague.id
Sumber:
MoguVR