VTuber CornerPop Culture

Main Splatoon 3 Edisi Jav, YouTube Menskorsing Permanen Beberapa VTuber Agensi Sinsogumi

Ajigile, Beberapa VTuber Sinsogumi Main Splatoon 3, tapi kroma key tinta lawan diganti siaran JAV. Alhasil kompetisi Splatoon 3 Edisi Jav

YouTube dan Nintendo langsung saja bertindak setelah beberapa VTuber dari Sinsogumi mencuitkan kompetisi yang diberi nama “Kontes Splatoon Edisi Dewasa” yang mana sempat trending di jagat Twitter regional Jepang.

Berdasarkan laporan yang beredar, VTuber dari agensi Sinsogumi akan mengatur transparansi tinta di Splatoon 3 menjadi nol dan jika semprotan tinta mereka mengenai wilayah lawan, maka akan terlihat percikan video JAV di wilayah lawan.

Bertanding tim siapa yang bakal kena banned duluan

Cuplikan dari salah satu VTuber Sinsogumi melawan tim rekan lawan satu agensi… klipnya aman, keknya.

Berdasarkan dari cuitan arsip salah satu VTuber yang ikut dalam kompetisi nekad ini, tim yang kena banned dari YouTube, adalah tim yang dinyatakan kalah. Meski secara keseluruhan, semua peserta yang terlibat dalam grup ini telah melanggar aturan dari YouTube, para peserta VTuber sadar kalau mereka memang sedang melanggar aturan komunitas YouTube dan tetap melanjutkan kompetisi Splatoon 3 Edisi Jav.

Kompetisi Splatoon 3 Edisi Jav Berakhir dengan Semua Akun VTuber Terlibat dihapus YouTube

Splatoon 3 official artwork
Splatoon 3, Gim yang dimainkan dan dimodifikasi jadi Splatoon 3 Edisi Jav

Namun naas, berdasarkan penelusuran lebih lanjut, para VTuber yang terlibat dalam kompetisi Splatoon 3 Edisi Jav adalah Tomeru Ikinone , Kimiko Kikaze, Sigure Hinachun, Kudoa Tatsuki, Sofia Sapphire, Teriteri Bouzu, dan Ryotaro. Seluruh VTuber yang terlibat dalam kompetisi tersebut tidak lagi memiliki akun YouTube karena telah dihapus oleh YouTube atas dasar pelanggaran Pelanggaran berat berulang berdasarkan kegiatan pornografi..

Permintaan Maaf dari Para VTuber Sinsogumi yang Terlibat

Banyak yang terlibat dalam kompetisi tersebut telah mengungkapkan permintaan maafnya, Salah satunya oleh Ikinone Tomeru, yang menyampaikan permohonan maafnya dengan kostum dinosaurus.

Hanya tersisa cuplikan dari permohonan maaf tersebut sebelum channelnya hilang

Tidak cuma permintaan maaf dari para taletnya, pihak manajemen juga menyatakan akan memberikan hukuman kepada semua talent mereka yang terlibat dalam kompetisi tersebut, meski tidak dijabarkan hukuman seperti apa yang akan mereka terima.

Nintendo Murka dan Menuntut Sinsogumi

Gim rilisan Nintendo, pada umumnya dikhususkan untuk khayalak umum termasuk anak kecil. Alhasil Gim Splatoon 3 mendapat rating CERO A yang berarti bisa dimainkan untuk semua umur di Jepang, rating ESRB E10+ yang juga berarti untuk semua kalangan berumumr 10 tahun keatas. Tentunya siaran kompetisi yang dilakukan oleh para VTuber dari Sinsogumi menodai rating sekaligus citra dari gim rilisan Nintendo. Alhasil selain mendapat kritikan dari fans Nintendo karena melanggar selain aturan komunitas YouTube, juga melanggar etika siaran yang dibuat Nintendo.

Akun Twitter resmi Nintendo kembali mengingatkan aturan haluan dalam menggunakan konten game mereka pada situs pembagi video maupun gambar online. Mereka menegaskan dalam cuitan tersebut kalau mereka memiliki hak untuk meminta hapus atau mengambil jalan hukum (menuntut) jikalau konten yang dibagikan dianggap tidak pantas, sengaja, dan menyesatkan orang lain akan aturan dalam permainan tersebut atau merusak nilai dari dunia game maupun karakternya.

Nintendo’s official Twitter account for corporate and IR-related information has made a tweet reminding readers about the company’s Game Content Guidelines for Online Video & Image Sharing Platforms. The tweet reiterates that they reserve the right to remove or take legal action against any content that is deemed inappropriate, intentionally misleads people about the rules of a game, or severely harms the value or world of a game/characters.

Disinyalir berdasarkan deskripsi cuplikan tersebut, Para VTuber Sinsogumi yang terlibat mendapat 21 Copyright strike, dan 1 Strike pelanggaran karena konten seksual. Tidak cuma itu, mereka juga mendapat tuntutan ganti rugi dengan jumlah 7 digit yen, alias bisa sekitar 1 sampai 9 juta Yen. Diperkirakan denda tersebut berasal dari Nintendo. Sampai tulisan ini dimuat, tidak satupun VTuber terlibat tersebut aktif kembali, Hanya menyisakan VTuber senior Deep Web Underground.

Ikuti perkembangan VTuber selanjutnya di VTuber Corner.

(Visited 353 times, 1 visits today)

Kikitondo

Editor Mobileague dan Penulis spesialisasi artikel VTuber Corner, Penyunting Artikel Umum. Lulusan Penonton Anime, Holofans, tapi suka VTuber secara umum.