AnimeReview

Menyibak Dilema Medis dan Misteri Moralitas dalam Monster

Dengan mempertimbangkan pertanyaan-pertanyaan moral yang kompleks, Monster mengajak penonton untuk merenung tentang dilema medis yang melibatkan keseimbangan antara etika profesional dan nilai-nilai sosial. Keputusan Dr. Tenma untuk mengintervensi dalam kehidupan pasiennya, terutama ketika Johan tumbuh menjadi seorang pembunuh berantai, memperumit naratif dengan menghadirkan pertanyaan esensial tentang tanggung jawab seorang dokter terhadap konsekuensi moral dari tindakannya

Dalam anime yang penuh ketegangan, Monster, penonton diajak untuk menelusuri lorong-lorong kelam dilema medis dan misteri moralitas yang merayap perlahan-lahan melalui kisah hidup Dr. Kenzou Tenma. Protagonis utama, Dr. Tenma, merupakan seorang ahli bedah saraf elit yang memiliki segalanya: karier cemerlang, tunangan dengan putri direktur rumah sakit, dan pengakuan di dunia medis. Namun, segalanya berubah ketika ia dihadapkan pada keputusan sulit: menyelamatkan nyawa seorang anak bernama Johan Liebert atau seorang walikota yang lebih berpengaruh. Dr. Tenma, dengan keyakinan teguh pada prinsip bahwa setiap nyawa setara, memilih untuk menyelamatkan Johan, membuka pintu pada alur cerita penuh intrik dan ketidakpastian moral.

Namun, konsekuensi dari tindakan heroik Dr. Tenma tidak berakhir di sana. Setelah mengalami kehilangan status sosial dan kariernya sebagai akibat dari keputusannya, ia tiba-tiba mendapati dirinya menduduki posisi direktur rumah sakit. Semua tampak pulih, namun bayangan masa lalu kembali menghantui Dr. Tenma ketika Johan Liebert, anak yang diselamatkannya, muncul sebagai pembunuh berantai yang kejam. Sasaran dari keputusan penyelamatan Dr. Tenma justru tumbuh menjadi ancaman, memunculkan pertanyaan moral tentang batas tanggung jawab seorang dokter terhadap takdir yang telah mereka bentuk.

Etika Profesional yang Bertentangan dengan Komitmen Protagonis

Menyibak Dilema Medis dan Misteri Moralitas dalam Monster - Otaku Mobileague
Sumber: monster fandom

Awalnya, Dr. Tenma memilih untuk menyelamatkan nyawa Johan Liebert, seorang anak laki-laki dengan luka tembak di kepala, meskipun hal itu berarti mengabaikan walikota kota yang lebih berpeluang untuk bertahan hidup. Keputusan ini menciptakan pertentangan antara etika profesional yang menekankan kesetaraan hidup dan norma sosial yang menghargai status sosial. Dengan mengedepankan prinsip bahwa setiap nyawa memiliki nilai yang sama, Dr. Tenma menghadapi konsekuensi yang melibatkan tidak hanya karir profesionalnya, tetapi juga moralitas di dalam dirinya.

Baca juga  Review Chainsaw Man Episode 9: Divisi Keamanan Publik Goyah

Dalam perkembangan selanjutnya, anime ini menyoroti pertentangan yang semakin memuncak ketika Dr. Tenma menemukan bahwa tindakan penyelamatannya terhadap Johan, yang kini menjadi pembunuh berantai psikopat, menciptakan etika profesional yang bertentangan dengan komitmen moralnya. Sebagai seorang dokter, Dr. Tenma telah berjanji untuk menyelamatkan nyawa, namun, sebagai individu, ia harus menghadapi tanggung jawab moral atas dampak yang tak terduga dari keputusannya. 

Ambiguitas Moral Pemeran Antagonis

Menyibak Dilema Medis dan Misteri Moralitas dalam Monster - Otaku Mobileague
Sumber: sportskeeda

Johan, yang pada awalnya adalah seorang anak yang diselamatkan oleh Dr. Kenzou Tenma, tumbuh menjadi sosok yang mengejutkan dengan kecenderungan psikopatiknya. Keputusan Dr. Tenma untuk menyelamatkan nyawanya, sementara memunculkan penceritaan yang kompleks, juga membuka pintu pada pertanyaan fundamental tentang sifat kebaikan dan kejahatan.

Johan Liebert sebagai antagonis tidak hanya mewakili kejahatan yang jelas, tetapi juga menghadirkan ambiguitas moral yang meresahkan. Pertanyaan mendasar tentang apakah kejahatan yang dilakukan oleh Johan adalah hasil dari traumatisasi masa lalu atau sejak awal merupakan bagian dari sifat manusiawi yang gelap, menciptakan landasan moral yang sulit dipahami. Sebagai penonton, menghadapi ketidakpastian moral Johan tidak hanya menantang asumsi tentang siapa yang patut disalahkan, tetapi juga memaksa kita untuk merenung tentang apakah benar-benar ada batas yang tegas antara kebaikan dan kejahatan dalam diri manusia. 

Narasi Penembusan atas Konsekuensi Tindakan Pemeran Utama

Menyibak Dilema Medis dan Misteri Moralitas dalam Monster - Otaku Mobileague
Sumber: monster fandom

Keputusan Dr. Tenma untuk memprioritaskan menyelamatkan nyawa Johan Liebert, seorang anak laki-laki dengan luka tembak parah, menjadi titik awal yang membuka pintu pada alur cerita yang sarat konsekuensi. Meskipun tindakan penyelamatan itu didasarkan pada prinsip bahwa setiap nyawa memiliki nilai yang sama, perkembangan plot selanjutnya menyoroti bagaimana keputusan tersebut menggiring Dr. Tenma pada serangkaian konsekuensi tak terduga, termasuk kehilangan status sosial dan kariernya.

Baca juga  Zom 100: Pelajaran Hidup Agar Tidak Menjadi Zombie

Pentingnya narasi penembusan ini muncul ketika Dr. Tenma menyadari bahwa Johan, anak yang telah diselamatkannya, telah tumbuh menjadi seorang pembunuh berantai. Konsekuensi moral dari keputusan medisnya mengubahnya menjadi pribadi yang bertanggung jawab, dan penonton dihadapkan pada pemandangan yang memilukan atas ketidakmampuan Dr. Tenma untuk memprediksi dampak jangka panjang dari tindakannya. 

Dilema Intervensi Seorang Dokter

Menyibak Dilema Medis dan Misteri Moralitas dalam Monster - Otaku Mobileague
Sumber: monster fandom

Dalam anime ini, dilema medis mencapai puncaknya melalui eksplorasi kompleks dari dilema intervensi seorang dokter, terutama saat Dr. Kenzou Tenma harus memutuskan untuk menyelamatkan nyawa seorang kriminal. Keputusan Dr. Tenma untuk mempertahankan prinsip dasar etika medis, yaitu menyelamatkan setiap nyawa, membawa implikasi moral yang mendalam. Pemilihan untuk mengintervensi dalam kehidupan seorang kriminal memperlihatkan konflik antara kewajiban medis dan pertimbangan moral yang lebih luas terkait dengan dampak sosial dari tindakan tersebut.

Dalam menghadapi dilema ini, Monster mengeksplorasi apakah seorang dokter seharusnya bertanggung jawab atas konsekuensi perilaku pasien yang telah mereka selamatkan. Pertanyaan tentang apakah tindakan seorang dokter harus dibatasi oleh norma-norma moral yang lebih luas atau apakah etika medis murni mengutamakan penyelamatan nyawa membuka wacana mengenai batasan dan tanggung jawab seorang dokter terhadap masyarakat. 

Kesimpulan Anime Monster

Sebagai sebuah karya seni yang memukau, anime ini memberikan gambaran mendalam tentang dilema medis dan misteri moralitas dengan merinci konsekuensi dari keputusan seorang dokter. Melalui perjalanan kompleks Dr. Kenzou Tenma, kita disajikan dengan pertanyaan-pertanyaan yang meresap ke dalam akar etika medis dan moralitas manusia. Keputusan awal Dr. Tenma untuk menyelamatkan nyawa Johan Liebert, meskipun berlandaskan prinsip bahwa setiap nyawa setara, menjadi pemicu alur cerita yang tak terduga, membuka pintu untuk eksplorasi konsekuensi yang dalam.

Baca juga  Gourmet Detective Akechi Goro, Saat Food jadi Kejahatan

Dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, Monster memberikan gambaran yang tidak hanya mencerminkan kompleksitas dunia medis, tetapi juga melibatkan penonton dalam refleksi mendalam tentang moralitas individu dan tanggung jawab seorang dokter terhadap keputusan yang diambilnya. Dengan karakter-karakter yang kompleks dan plot yang penuh kejutan, anime ini merayakan kebingungan moral manusia, mengajak kita untuk mempertanyakan nilai-nilai, keputusan-keputusan sulit, dan implikasi etika medis dalam setiap tindakan.

Referensi: myanimelist & animenewsnetwork

(Visited 44 times, 1 visits today)

Kikitondo

Editor Mobileague dan Penulis spesialisasi artikel VTuber Corner, Penyunting Artikel Umum. Lulusan Penonton Anime, Holofans, tapi suka VTuber secara umum.