ReviewAnime

Rangking Kelas dan Taktik Licik Classroom of the Elite

Dari anime Classroom of the Elite, penonton disuguhkan dengan dunia sekolah yang tampaknya sempurna tetapi memperlihatkan realitas pahit di balik yang tampak. Dalam dinamika persaingan yang intens di antara empat kelas, anime ini menarik perhatian dengan membahas pertanyaan-pertanyaan moral dan etika yang mendalam seputar kompetisi akademis. Karakter-karakter yang kompleks dan multidimensi, khususnya protagonisnya, Kiyotaka Ayanokoji, menambahkan lapisan kecerdasan dan misteri pada cerita.

Classroom of the Elit” membawa penonton ke dunia SMA Koudo Ikusei, sebuah institusi pendidikan yang terlihat seperti surga dengan janji keberhasilan bagi setiap lulusannya. Namun, di balik kenyataan yang berseri, tersembunyi realitas yang jauh dari ideal. Cerita ini berpusat pada Kiyotaka Ayanokoji, seorang siswa kelas D yang terlihat biasa-biasa saja tetapi memiliki kecerdasan luar biasa dan kemampuan fisik yang menakjubkan. Kelasnya, Kelas D, dianggap sebagai tempat pembuangan siswa-siswa “bodoh” oleh sekolah, dan para siswa di sini dihadapkan pada ketidakadilan dan ketidaksetaraan.

Di tengah dinamika sosial dan persaingan sengit di sekolah, Ayanokoji bertemu dengan Suzune Horikita, seorang siswi yang ambisius dan bermaksud naik peringkat dari kelas terendah ke kelas teratas. Di sisi lain, ada Kikyou Kushida, siswi populer yang memiliki tujuan untuk memiliki sebanyak mungkin teman. Dalam suasana persaingan yang sangat kompetitif, para siswa diberikan kebebasan untuk menggunakan segala cara untuk naik peringkat. Sistem kelas yang terbagi menjadi empat, dengan kelas A sebagai yang teratas dan kelas D sebagai yang terbawah, menciptakan dinamika yang penuh tekanan dan kompleksitas.

Pengambilan Risiko

Classroom of the Elite
Protagonis utama, Kiyotaka Ayanokoji

Karakter-karakter di dalam cerita seringkali menunjukkan keberanian untuk mengambil risiko besar, baik dalam perencanaan strategis maupun dalam hubungan sosial. Beberapa langkah yang diambil oleh protagonis, Kiyotaka Ayanokoji, dan karakter lainnya mencerminkan kemampuan mereka untuk menghadapi ketidakpastian dengan langkah-langkah yang penuh risiko, termasuk keputusan yang mungkin memiliki konsekuensi signifikan terhadap peringkat mereka di sekolah yang kompetitif ini. 

Baca juga  Review Film Anime A Silent Voice: Kekuatan Empati dan Pengertian

Penting untuk dicatat bahwa pengambilan risiko tidak hanya terbatas pada strategi akademis, tetapi juga meresap ke dalam aspek hubungan sosial dan permainan kekuasaan di antara karakter-karakter. Dengan menciptakan naratif yang penuh ketegangan dan kejutan, pengambilan risiko menjadi salah satu aspek yang memperkaya cerita dan menarik pemirsa untuk terus mengikuti perkembangan dramatis di Koudo Ikusei Senior High School.

Perencanaan Jangka Panjang

Classroom of the Elite
Kiyotaka bersama Suzune

Karakter-karakter utama, seperti Kiyotaka Ayanokoji, seringkali menunjukkan kemampuan untuk melihat jauh ke depan dan memetakan langkah-langkah mereka dengan cermat. Perencanaan ini tidak hanya terbatas pada pencapaian akademis, tetapi juga mencakup aspek-aspek sosial dan politik di dalam lingkungan sekolah yang kompetitif ini.

Ketika para siswa merancang strategi perencanaan jangka panjang, mereka harus mempertimbangkan efek jangka panjang dari setiap tindakan mereka terhadap peringkat kelas dan hubungan sosial mereka. Hal ini menambah kedalaman karakter dan menghadirkan dimensi psikologis yang kompleks dalam cerita. Kemampuan untuk memahami implikasi jangka panjang dari keputusan-keputusan taktis menjadi kunci dalam menghadapi dinamika persaingan yang rumit di sekolah ini. 

Kemampuan Beradaptasi

Classroom of the Elite
Kei bersama Kikyo

Kemampuan beradaptasi menjadi sifat esensial bagi para siswa yang berusaha untuk naik peringkat di antara kelas-kelas yang saling bersaing. Lingkungan sekolah yang dinamis dan sering kali tidak terduga mengharuskan para tokoh untuk dapat menyesuaikan diri dengan perubahan kondisi dengan cepat. Para siswa tidak hanya diuji dalam kemampuan akademis, tetapi juga dalam kemampuan mereka untuk memahami dan merespons secara efektif terhadap pergeseran dinamika sosial dan taktik saingan.

Adaptabilitas juga tercermin dalam kemampuan para karakter untuk mengubah strategi mereka seiring waktu, menghadapi tantangan baru, dan mengatasi rintangan yang muncul. Kiyotaka Ayanokoji seringkali menunjukkan kecakapan dalam menyesuaikan diri dengan situasi yang terus berubah, sehingga memperkuat posisinya dalam meraih sukses di sekolah yang penuh intrik ini. 

Baca juga  Review Shinobi no Ittoki Episode 10

Kerjasama dan Aliansi

Classroom of the Elite
Untuk bisa bertahan, para tokoh harus beraliansi

Mengingat persaingan yang ketat antar kelas, beberapa karakter menemukan bahwa berkolaborasi dengan teman sekelas atau bahkan membentuk aliansi dengan kelas lain dapat menjadi strategi yang efektif. Aliansi ini tidak hanya membantu mereka mengatasi tantangan akademis, tetapi juga memberikan kekuatan dalam menghadapi dinamika sosial yang rumit di dalam lingkungan sekolah ini.

Para siswa belajar bahwa kerjasama dan aliansi dapat memberikan keuntungan taktis, terutama ketika mereka dihadapkan pada situasi yang sulit. Kiyotaka Ayanokoji dan teman-temannya menunjukkan bahwa kekuatan bersama dapat melampaui kekuatan individu. Pada akhirnya, pembentukan aliansi dan kerjasama bukan hanya tentang mencapai tujuan pribadi, tetapi juga memahami bahwa kadang-kadang kesuksesan dapat lebih mudah dicapai bersama-sama.

Mengeksploitasi Kelemahan Lawan

Classroom of the Elite
Menyerang kelemahan lawan, menjadi taktik licik

Kemampuan untuk menganalisis dan memahami kelemahan lawan menjadi kunci strategis dalam upaya mereka untuk naik peringkat. Ini tidak hanya melibatkan identifikasi kelemahan akademis, tetapi juga mencakup kelemahan dalam hubungan sosial dan psikologis. Tokoh-tokoh cerdas dalam anime ini menggunakan pengetahuan mereka tentang kelemahan lawan untuk merancang rencana licik yang memanfaatkan ketidaksempurnaan lawan untuk keuntungan mereka sendiri.

Pentingnya mengeksploitasi kelemahan lawan menciptakan suasana ketegangan yang konstan di antara siswa-siswa, karena mereka harus selalu waspada terhadap potensi serangan licik dari sesama siswa yang mungkin ingin menggagalkan usaha mereka. 

Menyeimbangkan Kemampuan Akademik dan Keterampilan Sosial

Classroom of the Elite
Kecerdasan intelektual tidak cukup untuk bertahan

Di tengah persaingan sengit untuk meraih peringkat tertinggi, para tokoh utama menyadari bahwa kemampuan untuk membina hubungan sosial yang baik juga memiliki dampak besar pada peringkat kelas mereka. Menyeimbangkan kemampuan akademik dengan keterampilan sosial menjadi suatu keharusan, karena para karakter-karakter cerdas menyadari bahwa keberhasilan tidak hanya terletak pada prestasi akademis tetapi juga pada kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan teman sekelas.

Baca juga  Review Anime Oshi no Ko: Kejamnya Dunia Entertainment

Keterampilan sosial mencakup kemampuan membentuk aliansi, menjalin hubungan interpersonal, dan membaca dinamika sosial di sekitar mereka. Tokoh seperti Kikyou Kushida, yang memiliki keterampilan sosial yang tinggi, menunjukkan bahwa membangun jaringan hubungan dapat memberikan keuntungan taktis dalam meraih sukses di SMA Koudo Ikusei. 

Singkatnya, Classroom of the Elite…

Classroom of the Elite mempersembahkan cerita yang kompleks dan mendalam. Melalui karakter utamanya, Kiyotaka Ayanokoji, penonton diajak menyusuri lapisan-lapisan ketegangan dan strategi yang melibatkan siswa-siswa cerdas di sekolah ini. Plot yang penuh intrik mengungkapkan bahwa tidak hanya kecerdasan akademis, tetapi juga keterampilan sosial, adaptabilitas, dan pemahaman mendalam terhadap psikologi manusia menjadi kunci sukses di dunia yang kompetitif ini.

Sebagai kisah yang menyajikan tantangan dan permainan kekuasaan di dalam lingkungan pendidikan, anime ini mengundang penonton untuk merenung tentang kompleksitas nilai-nilai dan harapan sosial yang sering kali merintangi perkembangan individu. Di tengah persaingan yang keras, cerita ini tidak hanya menyoroti sisi gelap dari kompetisi, tetapi juga membuka ruang bagi refleksi mengenai pentingnya kerjasama, pemahaman terhadap kelemahan diri dan orang lain, serta keseimbangan antara prestasi akademis dan keterampilan sosial.

Sumber: myanimelist, dualshockers, gamerant, & myanimeforlife.

(Visited 30 times, 1 visits today)

Kikitondo

Editor Mobileague dan Penulis spesialisasi artikel VTuber Corner, Penyunting Artikel Umum. Lulusan Penonton Anime, Holofans, tapi suka VTuber secara umum.